Liputan6.com, Sleman: Struktur bangunan candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ditemukan di Kompleks Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) di Jalan Kaliurang Sleman, Yogyakarta, Sabtu (12/12) sekitar pukul 10.00 WIB. Dugaan sementara candi dibangun sekitar abad ke-9 Masehi.Bangunan yang ditemukan ini merupakan bagian pinggir candi. Sehingga diperlukan penggalian untuk mendalami keutuhan candi. Diperkirakan proses penelitian membutuhkan waktu dua pekan sampai satu bulan. Dilihat dari batu, candi ini tergolong batu pandesit yang berkualitas bagus.Terkait penemuan ini, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta merekomendasikan untuk menghentikan sementara pembangunan gedung perpustakaan, tempat candi ditemukan di kedalaman tiga meter. Keputusan itu telah dirundingkan dengan pihak UII.(AIS)Senin (14/12), tim peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta mendatangi lokasi penemuan candi di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia. Di lokasi yang terletak di selatan Masjid Ulil Albab UII tersebut, tim Balar Yogyakarta kemudian melakukan penelitian di lokasi yang sebelumnya telah diteliti oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta.
Tim Balar Yogyakarta yang terjun ke lokasi merupakan para peneliti arkeologi klasik terutama pada masa Hindu Budha, diketuai oleh Baskoro, dengan anggota Rita Istari, Lisa Ekawati, dan Heri Priswanto. Dari tiga lokasi ditemukannya bagian candi, tim memilih melakukan penelitian pada lokasi yang paling lengkap dan utuh. Tim kemudian melakukan sedikit perluasan pada bagian yang sebelumnya telah digali. Hasilnya menunjukkan bahwa bangunan yang digali memiliki siku pada salah satu sudutnya.
Rita Istari, salah seorang anggota tim peneliti, menyampaikan bahwa dari struktur bangunan sangat mungkin bagian yang ditemukan adalah bagian dari kompleks candi yang lebih besar, apalagi jika benar bangunan yang sudah kelihatan baru berupa candi pendamping dan bukan candi utama. Tim Balar mengaku masih membutuhkan tambahan waktu untuk meneliti lebih jauh sebelum menentukan besar kecilnya candi yang ditemukan. (Sumber: Liputan 6)